Selasa, 02 Oktober 2018

TULISAN DOSEN UNTAD SEBAGAI RENUNGAN BAGI KITA SEMUA

Copas


TULISAN DOSEN UNTAD SBG RENUNGAN BAGI KITA SMUA

kisah nyata n catatan dari saksi hidup gempa di palu (tulisan dari Bp Tutang Muhtar/dosen Univ Tadulako )

Blajar dari Palu
*Membunuh kecongkakan*

_Tutang Muhtar_

Kehendak Allah, hanya itu bisa kita ucapkan, sy kira tdk.ada yg bisa menafsirkan dgn narasi yg baik. Kecuali kehendak Allah SWT, bagaimana tdk biasanya disatu daerah terjadi musibah bencana hanya satu.jenis bencana baik itu gempa, tsunami, banjir bandang, penurunan tanah, kebakaran, 
Tapi khusus palu dan sekitarnya bencana yg sangat mustahil utk pandangan manusia tapi tdk untuk Allah, hampir semua kelurahan, punya jenis bencana yg sangat berbeda yg tdk bisa dinarasikan dengan Ilmu apapun.
Ada satu spot kawasan teluk Palu Tuhan luluh lantahkan, dari icon kota Palu *Jembatan IV* yg begitu kokoh berdiri, rumah2, warung, cafe hanya jadi cerita tanpa arti. manusia bilang itu karena tsunami walau tanpa peringatan dini,

Semua nalar Ilmu manusia baik BMKG dan Pemerintah sepkat bencana 7,7 skala Richter (7,4 koreksi) adalah kajian terjadinya Tsunami

Ini bencana yg mengerikan tdk ada dan sangat langka.
Berbagai kelurahan punya jenis bencana yg berlainan dalam satu waktu.
Sepanjang pantai Teluk Palu terkena serangan tsunami dalm.waktu sekejap tanpa ada peringatan dini.
Dikelurahan Balora, tepatnya di perumnas tanah seakan-akan di *Blender* di putar2 tanah dan rumah ditenggelamkan, dan terbakar, rumah yg dua lantai kelihatan jadi satu lantai, jalan raya meninggi 2 sd 4 meter, seperti daerah bukit aspal, ratusan mungkin lebih orang terjebak dan bau mayat mulai menyengat,

Di kelurahan Petobo lain lagi, rumah 2 seakan-akan ditenggelamkan dengan lumpur, rumah menjadi rata dgn badan jalan. Ratusan warga terutama manula dan anak2 terjebak didalamnya 

Jalan-jalan di kota Palu terbelah antara 2 cm sd 20 cm, dan terangkat meninggi.lebih 20.cm,

Infrastur hotel, Ruko, masjid, dan rumah tinggal sdh tdk layak untuk ditempati dan mungkin harus di robohkan,

Belum.kabupten Sigi, air yg langsung menerjang pedesaan diperkirakan korban ratusan

Belum fenomena banyaknya mayat yg belum di evakuasi, belum.kelangkaan BBM, belum, tdk.ada listrik dan tdk ada air bersih,
Korban meninggal.diperkiran lebih tiga ribu orang

Secara konstruki pun, yg selama ini ada ilmu Rekayasa Beban gempa, semua tdk bisa membantu, kalau bumi sdh membelah rata2 10 cm atau 20 cm

Sy baru sadar Allah.menampar, membunuh kecongkakan keilmuan kita, menenggalamkan cinta dunia kita, membakar rasa individu kita, dan Allah rindu jeritan kita,
Kini manusia mulai berjamaah dengan tidur sama-sama dgn meninggalkan kemewahan dgn alas seadanya, Manja makan enak dgn hidangan yg berkelas hilang seketika dgn makan hanya mengganjal perut yg dulu sangat egois, kini.mersakan bagaimana rasanya hidup dengan atap langit, tanpa listrik,
Kini mersakan bagaimana susahnya air bersih dan berbagi dgn tetangga ,
Semuanya pasti ada hikmahnya utk orang yg bersyukur dan berfikir

Ya Allah
Ampuni kami
Selamatkan kami

Para Sahabat doakan kami
🙏🙏🙏

*Pengurus FDI Sulteng
*Dosen Universitas Tadulako*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar